pendidikan

Kisah Kiai Umar Solo Mendidik Santri Nakal

Kisah Kiai Umar Solo Mendidik Santri Nakal
KH Ahmad Umar Abdul Mannan pengasuh Pondok Pesantren Al Muayyad, Solo, generasi pertama, 1937-1980. tirto.id/Sabit

08 Mei, 2017 dibaca normal 3:30 menit
Beberapa kiai lebih memilih memanusiakan santri nakal daripada mengeluarkannya dari pondok pesantren.
tirto.id Kalau suatu hari Anda kebetulan berkunjung ke Solo, Jawa Tengah, berkunjunglah ke Kecamatan Laweyan. Sebuah daerah kumpulan para pengusaha batik sejak era kolonial. Kampung dengan arsitektur tembok rumah seperti benteng-benteng mini dan jalan dengan lorong-lorong khas keraton.

Jika Anda sudah sampai daerah tersebut, sempatkanlah mampir di kampung Mangkuyudan di Jalan KH. Samanhudi. Di sana, Anda akan menemukan sebuah pesantren dengan kisah melegenda tentang cara kiai dan ustaz menghadapi anak-anak bandel.

Barangkali Anda pernah mendengar keluarga muslim yang mengirim (atau mengancam akan mengirim) anak yang dianggap bandel atau kurang berprestasi ke pesantren. Bagi beberapa anak, masuk pesantren seperti penjara, sehingga ancaman demikian terdengar menakutkan.

Citra pesantren sebagai tempat pembelajaran bagi anak nakal ini memang stereotipikal, tapi kisah Kiai Haji Ahmad Umar Abdul Mannan, pengasuh dan salah satu kiai generasi pertama Pondok Pesantren Al Muayyad Solo bisa memberi gambaran bagaimana pesantren memang tempat mendidik, termasuk mengasah perilaku.

Pondok pesantren Al Muayyad Solo ini dipimpin oleh Kiai Ahmad Umar Abdul Mannan atau Kiai Umar. Meski tidak sangat dikenal secara nasional di kalangan non-santri, pada era 1980-an, Kiai Muhammadun atau Mbah Ma’shum Lasem menganggap Kiai Umar sebagai kiai penting di tanah Jawa, selain KH. Arwani Amin dari Kudus, KH. Abdul Hamid dari Pasuruan, dan Habib Anies Alwi Al-Habsyi dari Solo.

Mengapa nama Kiai Umar cukup jarang diketahui secara umum? Bisa jadi karena ia enggan ikut serta dalam urusan politik. Termasuk politik PBNU, saat ormas ini bersengketa dan terpecah menjadi dua kubu yakni “Kubu Situbondo” dan “Kubu Cipete”, sebelum terjadi rekonsiliasi pada Muktamar NU ke-27 di Situbondo pada 1984. Cukup banyak pengurus NU dari kedua kubu yang mencoba mendekati Kiai Umar, tapi Kiai Umar menolak memilih salah satu.

“Orang itu pangkatnya lain-lain. Ada yang pangkatnya memikirkan NU, ada yang pangkatnya mengurusi NU. Lha kita ini baru sampai pangkat mengamalkan NU. Ya sudah, jadi bagian kita ini saja kita laksanakan. Mengajar santri, memelihara orang kampung. Jangan terlalu banyak orang memikirkan dan mengurusi NU tapi langka mengamalkannya,” ujar Kiai Umar, seperti dikutip laman NU.
Continue reading

pengertian teknologi

Teknologi adalah sebuah pengetahuan yang ditujukan untuk menciptakan alat, tindakan pengolahan dan ekstraksi benda. Istilah “teknologi” telah dikenal secara luas dan setiap orang memiliki cara mereka sendiri memahami pengertian teknologi. Teknologi digunakan untuk menyelesaikan berbagai permasalahan dalam kehidupan kita sehari-hari, secara singkat; kita bisa menggambarkan teknologi sebagai produk, proses, atau organisasi. Selain itu, teknologi digunakan untuk memperluas kemampuan kita, dan yang membuat orang-orang sebagai bagian paling penting dari setiap sistem teknologi. Continue reading